Fungsi Bioball
Bioball |
Bio Ball adalah salah
satu media filter biologis.Bio ball adalah media filter yang sangat diperlukan
dalam sistem filtrasi biologi. Mungkin bagi orang awam banyak yang kurang
mengerti apa itu sistem filtasi biologi.
Sistem filtrasi biologi
adalah sitem filtasi yang kerjanya
menggunakan microarganisme / bakteri yang bekerja secara simultan karena sifat
dasarnya. Adapun jenis bakteri yang digunakan bermacam macam jenis sesuai dengan
tujuan sistem filtrasi itu sendiri.
Misalkan untuk
menghilangkan Amonia akan berbeda dengan filtrasi yang dipakai pada filter yang
bertujuan untuk minghilangkan lemak atau lainya.Jadi dalam hal ini dalam kaitan
dengan sistem filtrasi biologi, bio ball bukan berfungsi sebagai “ penyaring “ sebagaimana
yang kita bayangkan pada umumnya.
Bio ball bukan
berfungsi sebagai “ saringan “, Bio ball berfungsi sebagai “ media / tempat “ hidupnya microarganisme. Jadi bio ball itu
bukan sebagai “ saringan “ melainkan sebagai media tempat hidup bakteri. Bakteri
dalam hal ini adalah bakteri yang menguntungkan yang berguna bagi kebersihan
aquarium.
Bakteri hidupnya
menempel pada permukaan media yang kita gunakan, yaitu bio ball. Jadi semakin
banyak bio ball dalam media filter maka akan semakin banyak pula rumah buat
bakteri yang pastinya jika semakin banyak bakteri yang menguntungkan akan
semakin baik juga kwalitas air yang akhirnya akan membuat ikan dalam aquarium
menjadi sehat.
Inilah umumnya
kesalahan hobiis di Indonesia. Umumnya (walaupun ada) jarang mengetes kualitas
dan parameter air. Kita tahu bahwa bioball (biological filtration) adalah
tempat bacteria Nitrosomonas yang mengurai amonia menjadi nitrite serta
bacteria Nitrobacter yang mengurai nitrite menjadi nitrate. Secara umum secara
kolam jadi dan dibilas untuk menghilangkan sisa alkali dari semen, dll. Bacteri
starter sudah diberikan dan ikan sudah dimasukkan. Harus selalu dipantau
parameter tersebut diatas, amonia, nitrite dan nitrate menggunakan test kit
yang banyak dijual di makaliwe ataupun kartini. Umumnya hal ini tidak terlalu
berbahaya pada kolam dengan kuantitas air besar (diatas 10ton) dengan jumlah
ikan yang wajar. Namun biasanya, owner selalu mau memasukkan ikan sebanyak2nya,
padahal biological filter belum mature.
Jadi kalo mau
mengetahui apakah suatu bacteria sudah hidup di media filter, bisa digunakan
test kit sbb :
- Test amonia, nilai akan bervariasi. Jika nilai test sudah 0 mg/l berarti bacteria Nitrosomonas sudah bekerja maksimal. Catatan : Amonia akan lebih berbahaya pada pH dan suhu tinggi.
- Test nitrite, Jika amonia sudah mencapai titik 0 mg/l biasanya nitrite mulai naik. Nitrite akan turun setelah bacteria Nitrobacter tumbuh, dan biasanya akan butuh waktu agak lama, karena bacteri starter yang kita beli biasanya hanya memiliki sedikit bacteri Nitrobacter ini. Jika Nitrite terlalu tinggi >5 mg/l dapat menghambat aliran oksigen dalam darah. Diatas 1 mg/l sudah harus dilakukan penggantian air sebagian.
- Test nitrate, setelah nitrite dapat ditekan, umumnya diawah 0.3 mg/l, maka nitrate mulai naik. Nitrate tidak begitu berbahaya, namun dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan algae merajalela dan dapat menghambat pertumbuhan ikan. Nitrate jika terlalu tinggi, dapat dilakukan partial water change atau menggunakan veggie filter.