Bloodworm Pakan Ikan Hias
Bloodwom |
Binatang
berbentuk menyerupai potongan- potongan benang dengan panjang 1-2 cm berwarna
merah ini dikenal dengan nama cacing darah. Tampaknya warna merah mereka
mengingatkan kita pada warna darah menyebabkan binatang ini disebut sebagai
cacing darah. Selain itu sering juga disebut sebagai cacing es, karena
mereka kerap dijumpai dalam bentuk beku. Meskipun demikian, jangan sampai terkecoh dengan namanya. Walaupun mereka disebut cacing, binatang ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan cacing, karena mereka memang bukan dari golongan cacing-cacingan.
mereka kerap dijumpai dalam bentuk beku. Meskipun demikian, jangan sampai terkecoh dengan namanya. Walaupun mereka disebut cacing, binatang ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan cacing, karena mereka memang bukan dari golongan cacing-cacingan.
Berbeda
dengan namanya, cacing darah sebenarnya merupakan larva dari sejenis serangga
menyerupai nyamuk bernama c h i r o n o m u s . “Nyamuk” ini bukan dari
golongan nyamuk menggigit seperti yang kita kenal sehari hari. Chironomus tidak
menggigit karena mereka tidak makan dalam fase ini. Tugasnya dalam bentuk
serangga terbang adalah untuk mencari pasangan, kawin, bertelur, dan mati.
Sedangkan fase makannya berlangsung pada saat serangga ini berada pada fase
larva.
HABITAT
Bloodworm
pada umumnya dijumpai di perairan-perairan bebas, seperti sungai, situ, kolam,
atau danau. Mereka dijumpai melata, atau berenang, atau kadang-kadang terapung
di badan-badan perairan. Pada umumnya mereka lebih senang bersembunyi dibalik
bebatuan, atau diantara bahan-bahan organik yang membusuk. Kebanyakan bloodworm
membangun semacam tabung yang terbuat dari lumpur, dan mereka bersembunyi
didalamnya. Hanya pada saat makanlah mereka akan meninggalkan tabung tersebut.
Akan tetapi biasanya tidak akan terlalu jauh keluar dari tabungnya. Bloodworm
bisa hidup dimana saja, di tempat- tempat yang mempunyai cadangan pakan cukup
bagi mereka. Mereka diketahui dapat hidup baik di air tawar maupun air laut, di
perairan bersih maupun di perairan yang terpolusi. Bloodworm bisa ditemui
hampir di seluruh dunia. Setidaknya diketahui ada sekitar 2000 spesies
“bloodworm”.
Perlu
dicatat bahwa tidak semua jenis chironomus mempunyai larva berwarna merah.
Berapa jenis memiliki larva berwarna kehijauan, jenis yang lain berwarna putih.
Hanya mereka yang memiliki haemoglobin saja yang akan memiliki warna merah.
Sering disalah artikan
bahwa warna merah pada blood worm dapat ditularkan pada ikan, sehingga orang
berlomba-lomba mendapatkan bloodworm tersebut untuk "memerahkan"
ikannya. Warna merah pada bloodworm disebabkan oleh haemoglobin, yang sangat
diperlukan oleh mahluk tersebut agar dapat hidup pada kondisi dengan kadar
oksigen rendah. Sejauh ini tidak ada hubungan antara haemoglobin dengan warna
ikan. Meskipun demikian, kandungan protein yang tinggi akan menyebabkan ikan
yang mengkonsumsinya menjadi "lebih sehat" sehingga ikan tersebut
warnanya menjadi lebih cerah.
SIKLUS
HIDUP
Nyamuk
chironomus memiliki siklus hidup lengkap rata-rata satu tahun, meskipun
demikian akan dijumpai berbagai variasi tergantung pada spesiesnya. Siklus
hidupnya terdiri dari 4 tahap (fase), yaitu tahap telur, tahap larva, tahap
kepompong, dan tahap serangga dewasa atau serangga terbang.
Setelah
betina chironomus meletakkan telurnya dipermukaan perairan, telur akan
tenggelam ke dasar dan mendarat pada Lumpur di dasar perairan tersebut. Telur
ini berupa suatu gerombolan masa telur yang terdiri dari 50-700 buah telur.
Pada kondisi lingkungan tropis, telur-telur ini akan mengalami masa inkubasi
selama 24-48 jam sebelum menetas. Setelah menetas, larvanya, yang dikenal
sebagai bloodworm, akan membuat tabung dari Lumpur sebagai tempat tinggalnya.
Pada saat baru menetas larva chironomus berukuran tidak lebih dari 1 mm. Mereka
hidup dan berkembang dalam tabung tersebut. Pada periode ini bloodworm akan
berganti kulit sebanyak 6 kali. Pada akhir tahap larva, mereka bisa mencapai
panjang 10- 20 mm.
Setelah
larva cukup umur, mereka akan menutup tabungnya kemudian mengubah diri menjadi
kepompong atau pupa. Perubahan ini bisa berlangsung beberapa minggu lamanya.
Setelah perubahan lengkap, pupa akan keluar dari tabung kemudian berenang ke
permukaan air dengan kepala diatas dan ekor dibawah. Setelah mencapai
permukaan, kulit pupa akan pecah, terbuka dan seekor serangga muda dan cantik
akan merayap keluar dari cangkangnya, mengeringkan sayapnya sejenak selanjutnya
siap untuk terbang. Proses mulai keluar dari cangkang pupa hingga siap terbang
ini pada umumnya hanya akan memakan waktu kurang dari satu menit.
Serangga-serangga terbang ini selanjutnya akan mencari pasangannya dan kawin di
udara. Setelah kawin “nyamuk” betina akan mendarat di permukaan air dan mulai
mengeluarkan telurnya disana. Dengan demikian maka siklus hidup bloodworm pun
akan berulang kembali. Nyamuk chironomus biasanya akan hidup selama beberapa
jam saja. Setelah bertelur mereka akan mati. Meskipun demikian di jumpai juga
jenis chironomus yang fase terbangnya bisa berlangsung beberapa hari hingga2
bulan.
KANDUNGAN
NUTRISI
Larva
chironomus atau bloodworm dan pupanya diketahui mempunyai kandungan gizi
tinggi. Oleh karena itu mereka sangat dikenal sebagai salah satu pakan ikan
hidup yang biasa digunakan dalam blantika perikanhiasan. Semua jenis ikan
karnivora diketahui cepat pula memijah. Berbagai literatur melaporkan bahwa
ikan-ikan yang diberi konsumsi bloodworm menunjukkan gejala tersebut.
Kandungan
gizi bloodworm tergolong sangat baik. Hasil analisis kimianya menunjukkan bahwa
bloodworm terdiri dari 9.5 persen bahan kering, sisanya adalah air. Dari bahan
kering yang ada ini 62.5 persen merupakan protein ,10.5 persen lemak, dan 11.6
abu, serta sisa lainnya. Bloodworm diketahui pula merupakan sumber zat besi
yangbaik bagi ikan, karena larva ini memiliki haemoglobin di dalam tubuhnya.