Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bloodworm Pakan Ikan Hias


bloodworm icalofish.blogspot.com
Bloodwom


Binatang berbentuk menyerupai potongan- potongan benang dengan panjang 1-2 cm berwarna merah ini dikenal dengan nama cacing darah. Tampaknya warna merah mereka mengingatkan kita pada warna darah menyebabkan binatang ini disebut sebagai cacing darah. Selain itu sering juga disebut sebagai cacing es, karena
mereka kerap dijumpai dalam bentuk beku. Meskipun demikian, jangan sampai terkecoh dengan namanya. Walaupun mereka disebut cacing, binatang ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan cacing, karena mereka memang bukan dari golongan cacing-cacingan.
 
Berbeda dengan namanya, cacing darah sebenarnya merupakan larva dari sejenis serangga menyerupai nyamuk bernama c h i r o n o m u s . “Nyamuk” ini bukan dari golongan nyamuk menggigit seperti yang kita kenal sehari hari. Chironomus tidak menggigit karena mereka tidak makan dalam fase ini. Tugasnya dalam bentuk serangga terbang adalah untuk mencari pasangan, kawin, bertelur, dan mati. Sedangkan fase makannya berlangsung pada saat serangga ini berada pada fase larva.
 
HABITAT
 
Bloodworm pada umumnya dijumpai di perairan-perairan bebas, seperti sungai, situ, kolam, atau danau. Mereka dijumpai melata, atau berenang, atau kadang-kadang terapung di badan-badan perairan. Pada umumnya mereka lebih senang bersembunyi dibalik bebatuan, atau diantara bahan-bahan organik yang membusuk. Kebanyakan bloodworm membangun semacam tabung yang terbuat dari lumpur, dan mereka bersembunyi didalamnya. Hanya pada saat makanlah mereka akan meninggalkan tabung tersebut. Akan tetapi biasanya tidak akan terlalu jauh keluar dari tabungnya. Bloodworm bisa hidup dimana saja, di tempat- tempat yang mempunyai cadangan pakan cukup bagi mereka. Mereka diketahui dapat hidup baik di air tawar maupun air laut, di perairan bersih maupun di perairan yang terpolusi. Bloodworm bisa ditemui hampir di seluruh dunia. Setidaknya diketahui ada sekitar 2000 spesies “bloodworm”.
 
Perlu dicatat bahwa tidak semua jenis chironomus mempunyai larva berwarna merah. Berapa jenis memiliki larva berwarna kehijauan, jenis yang lain berwarna putih. Hanya mereka yang memiliki haemoglobin saja yang akan memiliki warna merah.
Sering disalah artikan bahwa warna merah pada blood worm dapat ditularkan pada ikan, sehingga orang berlomba-lomba mendapatkan bloodworm tersebut untuk "memerahkan" ikannya. Warna merah pada bloodworm disebabkan oleh haemoglobin, yang sangat diperlukan oleh mahluk tersebut agar dapat hidup pada kondisi dengan kadar oksigen rendah. Sejauh ini tidak ada hubungan antara haemoglobin dengan warna ikan. Meskipun demikian, kandungan protein yang tinggi akan menyebabkan ikan yang mengkonsumsinya menjadi "lebih sehat" sehingga ikan tersebut warnanya menjadi lebih cerah.

 
SIKLUS HIDUP
 
Nyamuk chironomus memiliki siklus hidup lengkap rata-rata satu tahun, meskipun demikian akan dijumpai berbagai variasi tergantung pada spesiesnya. Siklus hidupnya terdiri dari 4 tahap (fase), yaitu tahap telur, tahap larva, tahap kepompong, dan tahap serangga dewasa atau serangga terbang.
 
Setelah betina chironomus meletakkan telurnya dipermukaan perairan, telur akan tenggelam ke dasar dan mendarat pada Lumpur di dasar perairan tersebut. Telur ini berupa suatu gerombolan masa telur yang terdiri dari 50-700 buah telur. Pada kondisi lingkungan tropis, telur-telur ini akan mengalami masa inkubasi selama 24-48 jam sebelum menetas. Setelah menetas, larvanya, yang dikenal sebagai bloodworm, akan membuat tabung dari Lumpur sebagai tempat tinggalnya. Pada saat baru menetas larva chironomus berukuran tidak lebih dari 1 mm. Mereka hidup dan berkembang dalam tabung tersebut. Pada periode ini bloodworm akan berganti kulit sebanyak 6 kali. Pada akhir tahap larva, mereka bisa mencapai panjang 10- 20 mm.
 
Setelah larva cukup umur, mereka akan menutup tabungnya kemudian mengubah diri menjadi kepompong atau pupa. Perubahan ini bisa berlangsung beberapa minggu lamanya. Setelah perubahan lengkap, pupa akan keluar dari tabung kemudian berenang ke permukaan air dengan kepala diatas dan ekor dibawah. Setelah mencapai permukaan, kulit pupa akan pecah, terbuka dan seekor serangga muda dan cantik akan merayap keluar dari cangkangnya, mengeringkan sayapnya sejenak selanjutnya siap untuk terbang. Proses mulai keluar dari cangkang pupa hingga siap terbang ini pada umumnya hanya akan memakan waktu kurang dari satu menit. Serangga-serangga terbang ini selanjutnya akan mencari pasangannya dan kawin di udara. Setelah kawin “nyamuk” betina akan mendarat di permukaan air dan mulai mengeluarkan telurnya disana. Dengan demikian maka siklus hidup bloodworm pun akan berulang kembali. Nyamuk chironomus biasanya akan hidup selama beberapa jam saja. Setelah bertelur mereka akan mati. Meskipun demikian di jumpai juga jenis chironomus yang fase terbangnya bisa berlangsung beberapa hari hingga2 bulan.

KANDUNGAN NUTRISI
 
Larva chironomus atau bloodworm dan pupanya diketahui mempunyai kandungan gizi tinggi. Oleh karena itu mereka sangat dikenal sebagai salah satu pakan ikan hidup yang biasa digunakan dalam blantika perikanhiasan. Semua jenis ikan karnivora diketahui cepat pula memijah. Berbagai literatur melaporkan bahwa ikan-ikan yang diberi konsumsi bloodworm menunjukkan gejala tersebut.
 
Kandungan gizi bloodworm tergolong sangat baik. Hasil analisis kimianya menunjukkan bahwa bloodworm terdiri dari 9.5 persen bahan kering, sisanya adalah air. Dari bahan kering yang ada ini 62.5 persen merupakan protein ,10.5 persen lemak, dan 11.6 abu, serta sisa lainnya. Bloodworm diketahui pula merupakan sumber zat besi yangbaik bagi ikan, karena larva ini memiliki haemoglobin di dalam tubuhnya.
The Best Fish You Can Get
The Best Fish You Can Get
The Best Fish You Can Get